Friday, November 24, 2017

Say No To " Salah Jurusan"

hallo.....
selamat berakhir pekan semua nya. karena sebelum nya saya udah share blog tentang kesehatan, sesekali saya share tentang pengalaman saya sendiri, dan saya yakin orang diluar sana pasti juga pernah merasakan hal sepeerti ini. yaitu tentang yang namanya orang bilang "SALAH JURUSAN" ehmm jujur nih, saya sendiri pun pernah merasakan hal demikian hahaha, tapi itu hanya pola pikir kita aja salah, sebenarnya tidak ada istilah salah jurusan, yang ketauan nya ketika kita udah semester lanjut, dan mengalami kesulitan dalam hal pekuliahan baik itu tugas atau jadwal yang ribet atau  mata kuliah yang kita sama sekali tidak paham, dan keluarlah kalimat  SALAH JURUSAN

Saya itu lulus SMA tahun 2012, setelah itu saya ingin  kuliah di bidang kesehatan, tapi waktu itu sama sekali tidak ada orang mengarahkan saya untuk memilih jurusan, pure... dari perkataan hati saya sendiri. setelah ikut tes SMBPTN harapan untuk kuliah di negeri hilang, ujung ujung nya saya sekolah di swasta tepat nya di Akademi kebidanan, ya akbid menjadi pilihan terakhir saya,atau orang sering bilang " PELARIAN" ehh tp itu statement waktu baru masuk ya hahah.



Awalnya memang sempat mikir pelarian, cuma setelah saya  menjalani semua nya selama 3 tahun, saya sangat enjoy dengan jurusan ini, yang mana di usia saya waktu itu 18 tahun dan lulus di usia 21 tahun, saya melakukan tindakan yang orang lain yang seusia dengan saya, tidak pernah melakukan nya, di usia yang se belia itu saya udah bisa menolang persalinan, memandikan bayi, merawat ibu hamil, atau yang paling mudah nya, mengukur tensi, hahaha, ayoooo pasti di umur kalian yang semuda itu belum pernah kan melakukan hal yang seperti saya lakukan ( kecuali anak kesehatan ya) 

Mulai dari bayi, anak, remaja, wus, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, sampe lansia, itu semua nya menjadi pasien atau klien saya / (kami "bidan") kalau udah dinas bahkan kita sampe rebutan demi mandiin tu bayi hahaha, karena memang menyenang pekerjaan seperti ini.

Dan ketika semua proses itu sudah selesai, di tahun 2015 tepat nya pada tanggal 2 September, saya Camelia Permata Sari, Amd.Keb , secara resmi mendapat gelar itu, alhamdulillah IPK 3.73 yang saya persembahkan untuk kedua orang tua saya. saya tau mereka bangga melihat anak nya lulus dengan predikat Cumlade.  Alhamdulillah , tidak henti nya saya bersyukur.




Semua kenangan manis selama 3 tahun bersama dengan wanita super ini,  miss you all, tapi tidak hanya sampai disana saja, banyak orang yang beranggapan setelah wisuda dapat gelar, beban itu hilang, bagi saya tidak. jusru beban nya makin ganda. karena kita akan  masuk ke fase dimana  orang berlomba lomba mencari pekerjaan, yang wisuda itu bukan saya aja loh, kalau di kampus sih memang mahasiswi bidan yg di wisudakan 118 orang, tapi di Padang, lumayan banyak akbid yang lain yang juga di wisudakan, blm di tingkat Sumatra Barat, tingkat Sumatra, bahkan se Indonsia, kebayangkan berapa banyak nya bidan generasi terbaru di lahiran dalam waktu yang bersamaan, dan di bandingkan dengan jumlah lapangan pekerjaan yang minim loker haha waww ini probematika yang tak henti henti nya ya.

Saya dan teman teman yang lain udah usaha kesana kemari masuk lamaran, tp ya nihil dan belum ada panggilan sedikit pun, dan statement " Salah Jurusan" itu langsung masuk kepikiran saya dan teman teman,terus  beranggapan bahwa  ...........
" kalau tahu cari kerjaan bidan ini susah mending tidak kuliah di akbid aja dulu "
ayo ngakuu, siapa yang pernah seperti ini hahahah pasti yang merasa bakalpada senyum sendiri kan ?
dan setelah beberapa bulan menunggu, teman teman yang lain memutuskan untu menikah dan saya memilih bekerja yang ditugaskan keluar kota, mau tidak mau saya harus terima, karena memang mencari pekerjaan itu sangat sangat sulit apalagi latar belakang pendidikan nya seperti saya. akhirnya saya bekerja di salah satu instansi swasta sebagai konsultan kesehatan, , saya harus berjauhan dengan keluarga, karena saya di tugaskan di daerah Sumatra Utara, lebih tepat nya di Gunung Tua
 

Ini foto saat di Gunung Tua, kita lagi nyari pasien yang lokasi pemukiman nya jauh dari kata keramaian. menuju lokasi itu aja, kita sampe harus naik turun bukit, lewatin  kebun sawit dan karet, jalan bebatuan, penanjakan, yang jarak antara satu rumah ke rumah yang lain itu jauh. memang sih pekerjaan ini sangat beresiko, cuma karena niat kita baik saya yakin Tuhan selalu melindungi dimana pun itu. Hari demi hari saya lalui dengan baik, setiap  akhir bulan saya udah bisa kirim uang buat keluarga di kampung,  dan kebahagian mereka membuat saya semakin gigih untuk bekerja, tapi semua nya  hanya bertahan 8 bulan aja. karena nenek suka sakit di kampung karna berjauhan dengan cucu nya,  apalagi saat itu saya di pindah tugaskan ke daerah NTT.. Padang - NTT itu jauh banget.
pilihannya cuma ada 2, saya pindah tugas dan ke NTT atau saya Resign.  bingung mau pilih yang mana, apa keluarga atau karir.  berhari hari saya pikirkan akhirnya pilihan itu saya tujuakan untuk keluarga, saya memilih resign demi keluarga senang dan tidak kawatir lagi saat saya jauh. akhir ny saya pulang kepadang dengan perasaan terharu antara sedih karena resign dan bahagia karena berjumpa kembali dengan keluarga.

Selama stay di padang hal yang wajar jika  saya merasakan jenuh, karena biasa nya kerja,  kegiatan banyak, dan sekarang hanya diem dirumah. dan akhirnya saya mulai membuat lamaran pekerjaan lagi, mengantarkan lamaran ke setiap rumah sakit. hari demi hari menunggu panggilan  interview. tetap dengan hal yang sama kalau hasil nya nihil, perasaan kecewa itu muncul kembali statement salah jurusan itu muncul lagi.
apa kurang saya?
kenapa kok susah sekali dengan jurusan itu saya bisa mendapatkan pekerjaan?
apa yang harus saya lakukan ?

Apa saya harus pasrah dengan nasib? atau saya harus putar otak dan memulai semua nya kembali, agar saya menjadi seorang perempuan yang produktif,  yaaa itu sangat benar, tidak ada kata terlambat untuk belajar. tidak ada kata penyesalan, dan tidak ada kata salah jurusan. pasti di balik itu semua ada hikmah didalam nya. setidak nya saya paham bagaimana konsep kebidanan itu, tidak pun saya mengabdi pada masyrakat, tapi ilmu nya bisa saya terapkan pada diri saya pribadi, keluarga dan lingkungan yang membutuhkan saya.


Akhir nya saya  putuskan untuk kembali melanjut kan kuliah lagi dengan jurusan yang berbeda yaitu Ilmu Kesehatan Masyarkat, Tuhan mempermudah semua nya, Tuhan melancarkan jalan umat nya, kalau orang itu benar bersungguh sungguh, dulu saya tidak pernah lulus SMBPTN, tapi kali ini, Tuhan mempermudah jalan saya untuk kuliah di negeri, dan saya merasakan manfaat yang begitu berarti,  ilmu kebidanan dulu sangat terpakai  saat saya kuliah di kesehatan masyarkat ini, tidak ada ilmu yang mubazir sedikitpun.

Dan saya selaku penulis disini berharap untuk teman teman semua nya, jangan pernah putus asa jika kita belum dapat pekerjaan, dan jangan pernah mengatakan kalau salah jurusan, masih ada Tuhan tempat kita mengadu, tempat kita berkeluh kesah. yakinlah Tuhan itu tidak tidur,dan yang paling penting jauhkan sifat iri dan dengki dari kita, jangan karena melihat teman yang udah kerja yang udah sukses pikiran buruk itu datang, jangan . percayakan semua nya pada kekuasaan tuhan. ingat tidak satu jalan menuju sukses. dan rezeki itu tidak ada pintu, jadi setiap usaha apapun itu yang kita bangun dengan ikhlas meskipun itu kecil, insyaallah rezeki itu akan datang sendiri.  termasuk saya pribadi, mungkin tuhan sedang menguji saya, karena saya tidak pernah sekalipun interview di RS atau klinik yang lain, saya putus kan untuk melanjutkan kuliah kembali, berharap semua ujian ini, semua pengorbanan ini, menjadi indah pada waktu nya.. amin

 
 

No comments:

Post a Comment

Teknik Menyusui yang Benar

Cara menyusui yang benar : posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup ASI Salut untuk para bunda yang sudah mau berjuang unt...