Friday, November 24, 2017

Menulis Adventorial & Artikel




MENULIS ADVENTORIAL DAN ARTIKEL
 



DISUSUN OLEH
CAMELIA PERMATA SARI




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Menulis adventorial dan artikel

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.



Padang, 18 Oktober 2017




Kelompok 11




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II TINJAUAN TEORI
Defenisi Advertorial 3
Jenis Advertorial 4
Sifat dari Advetorial 4
Tujuan & Fungsi Advertorial 5
Unsur Advertorial 5
Anatomi Advertorial 6
Teknik Advertorial 8
Persiapan Penulisan 8
Perbaikan 8
Penetapan Judul 9
Defenisi Artikel 10
Jenis Artikel 10
Teknik Penulisan Artikel 12
BAB III   PENUTUP
         Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar sekarang ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka.
Bergulirnya waktu ke waktu konsumen semakin menseleksi segala produk yang diinginkan dengan melalui informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus pintar dalam memilih cara yang tepat untuk menginformasikan produk perusahaannya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai pasar sasaran suatu perusahaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran. Oleh sebab itu diperlukan seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan kondisi pasar secara tepat. Untuk mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah satunya adalah dengan cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan yang menarik bagi konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik untuk menggunakan produk yang diiklankan. Penyampaian iklan akan membantu dalam mengenalkan produk kepada konsumen, iklan mempunyai peranan penting dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran konsumen.
Menurut sejarahnya, kegiatan promosi atau iklan suatu produk barang atau jasa dilakukan secara langsung (orasi). Lalu ketika ditemukannya aksara untuk baca dan tulis, manusia melakukan kegiatan ekonominya dengan ditulis pada wadah untuk menulis baik itu dari batu, kain, tulang atau kertas. Wadah yang terakhir ini melahirkan iklan yang muncul dalam bentuk poster dan pamflet. Lalu dengan adanya printer yang mempengaruhi perkembangan media cetak, iklan dimuat di halaman-halaman surat kabar, koran, majalah, tabloid, baliho ataupun papan-papan besar yang biasa terlihat di pinggir jalan kota. Ketika media penyiaran mulai berkembang lagi, maka iklan dimunculkan dalam bentuk suara dengan media radio. Televisi merupakan media iklan selanjutnya. Adanya televisi, konsumen jadi lebih menarik untuk membeli karena produk tersebut langsung di demokrasikan dan dengan adanya efek dari cahaya, suara, gerakan juga.
Latar belakang diatas menjelaskan betapa pentingnya adanya iklan di perkembangan zaman sekarang ini. Serta iklan mulai berkembang, dari bentuk orasi menjadi bentuk ke media televisi yang saat ini bisa kita lihat produk tiap perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen. Untuk itu maka kami ingin meneliti lebih jauh tentang iklan.


BAB II
TINJAUAN TEORI

1.     PENGERTIAN/DEFINISI ADVERTORIAL
       Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi, Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan penulisan gaya jurnalistik berarti menggunakan pola enam unsur berita, yakni 5W+1H.
            Devinisi Advertorial Menurut Pakar Advertorial adalah iklan yang digunakan untuk mempromosikan pandangan tertentu, istilah ini berasal dari advertising dan editorial. (Kleppner, 1992:509).
            Bentuk pemasangan iklannya tidak seperti iklan biasa yang bersifat “straigh news” (berita langsung), tetapi cenderung bersifat tajuk rencana, dengan muatan promosi lebih banyak, sehingga iklan yang di media massa cetak surat kabar ada yang mengisi seperempat, setengah atau satu halaman penuh.

            Bilaman Advertorial ini diserahkan kepada perusahaan jasa PR, perusahaan jasa PR itu harus mampu menyerap berbagai aspirasi dan keinginan perusahaan yang ingin memuat advertorial. Berdasarkan pengamatan penulisan diberbagai surat kabar dan majalah, pesan-pesan yang disampaikan kepada publik menjadi cerita dan tulisan yang menarik, serta dilengkapi dengan data-data, bagan foto, statistik, ilustrasi lainnya, serta komentar pemakai produk tersebut, misalnya advertorial itu tentang kemujaraban suatu produk obat.


            Pemasangan pariwara ini tidak hanya pada perusahaan saja, bahkan beberapa negara asing melalui kedutaannya di sini memasang advertorial pada surat kabar terbitan daerah atau nasional. Misalnya, dikaitkan dengan kunjungan kepala pemerintahannya ke Indonesia, atau ada peristiwa-peristiwa Internasional lainnya.

2.      JENIS-JENIS ADVERTORIAL:

1. Advertorial Produk advertorial ini banyak menyajikan pembahasan mengenai produk yang akan dipasarkan atau yang telah berada ditengah tengah masyarakat. Topik pembahasan bisa tentang merk, jenis, kualitas, keberadaan dan lain yang berkaitan dengan produk.
2. Advertorial Jasa advertorial ini menyajikan pembahasan mengenai jasa yang ditawarkan pada khalayak.
3. Advertorial Korporat advertorial ini menyajikan pembahasan mengenai eksistensi suatu perusahaan, baik swasta maupun pemerintah.
4. Advertorial Pemerintahan Advertorial ini menyajikan pembahasan mengenai aktivitas diseputar pemerintahan. Topik pembahasannya bisa mengenai potensi investasi berbagai bidang, pariwisata atau keberhasilan yang telah diraih oleh pemerintah yang bersangkutan.

3.      SIFAT DARI ADVERTORIAL

1. Informatif bersifat memberitahukan, menginformasikan, atau memperkenalkan produk, jasa, kegiatan dan lain-lain yang ditawarkan.
2. Eksplanatif dalam penyajian lebih banyak menguraikan dan menjelaskan daripada mengungkapkan produk atua jasa secara langsung.
3. Interpretatif menyajikan gabungan antara informasi produk, jasa atau kegiatan dengan interpretasi.
4. Influentif : bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan mengarahkan timbulnya tindakan.


5. Persuasif membujuk khalayak untuk mengambil tindakan atau membentuk
Influentatif kebalikan dari persuasif berusaha membujuk tanpa ada nada paksaan.
6. Memuji merupakan kelanjutan dari jenis advertorial persuasif influentatif, artinya pesan-pesan yang disampaikan lebih banyak yang memberikan pujian pada khalayak yang telah terbujuk dan terdorong untuk melakukan tindakan.
7.  Argumentatif bersifat membuktikan sesuatu.
8. Eksploratif bersifat mengangkat dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi khalayak dalam penyajiannya.

4.        TUJUAN  DAN FUNGSI ADVERTORIAL
Tujuan Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik. Tujuan utama dari advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan kegiatan, produk, atau jasa dari suatu perusahaan kepada khalayaknya.
Fungsi utama dari advertorial adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan yang terdapat di media massa.
Pada dasarnya advertorial atau pariwara tidak banyak berbeda dengan feature. Bedanya, pariwara lebih banyak bobot promosinya ketimbang informasi umumnya. Selain itu volumenya jauh lebih besar. Untuk itu perlakuannya lain sekali. Koran takkan memberikan tempatnya gratis begitu saja. Tempat itu harus dibayar sebagaimana layaknya tempat untuk iklan. Menurut Hutabarat

5.        UNSUR UNSUR ADVERTORIAL
Unsur tulisan yang ada dalam teks iklan bisa menarik apabila memasukkan unsur;
1.  Emosional; kebutuhan emosional dasar, antara lain: penampilan diri (self assertion), cinta kasih, persahabatan (companionship), pemeliharaan diri (self preservations), rasa ingin memiliki (acquitivenes), rasa ingin tahu, rasa aman dan kenyamanan.
2. Factual Hard Selling; teks menggunakan kaidah AIDCA yang sangat kompetetitif dan persuasif.


3.  Faktual edukasional; iklan jenis ini lebih informatif.
4. Narasi; penulisan iklan yang menekankan pada iklan persuasif
5. Prestise; tulisan advertorial mempunyai unsur prestise dibanding bentuk iklan lainnya di media cetak maupun elektronik, karena mempunyai kolom yang khusus maupun perlakuan yang berbeda (harga) dibanding iklan lainnya.
6. Gambar serta keterangan; tulisan advertorial biasanya dilengkapi dengan gambar dari produk yang diiklankan juga dilengkapi dengan keterangan cara penggunaannya.
7. Monolog dan Dialog; Iklan bisa saja berupa testimonial yang disampaikan oleh orang/lembaga yang terkenal.
8. Pembaca (reader); tulisan advertorial akan menggugah minat pembacanya apabila apa yang menjadi kebutuhan pembacanya ada didalam tulisan tersebut. Pembaca seolah-olah terlibat secara emosi berada dalam tulisan advertorial.
9. Gimmick; tulisan advertorial yang dilengkapi dengan alat-alat / sarana pendukung promosi lainnya.
10. Kesaksian; daya tarik tulisan advertorial adalah adanya kesaksian dari si pengguna produk yang dipromosikan.
11. Kutipan; adanya kutipan dari para pakar / ahli / seperti dokter yang mendukung produk yang dipromosikan. Untuk produk seperti handphone misalnya kita bisa menuliskan kutipan pernyataan dari Roy Suryo, seorang pakar dibidang komunikasi dan telematika.

6.    ANATOMI ADVERTORIAL
                    Advertorial merupakan iklan dalam bentuk pemberitahuan, maka dalam penyajiannya menggunakan tekhnik penulisan yang lazim digunakan didunia-dunia jurnalistik, yakni Straigh News dan Deph News atau Feature. Straigh news dan Deph news harus sesuai aturan dalam penulisan 5W+1H struktur piramida terbalik.

Penulisan advertorial sama dengan penulisan jurnalistik, dengan menggunakan sistem 5W+1H yang strukturnya terdiri dari:
1.  Pembuka (Intro). Pada bagian pembuka, advertorial mempunyai fungsi untuk menarik perhatian pembaca terhadap artikel tersebut. Penulisan intro dapat menggunakan gaya bahas naratf, deskriptif, pertanyaan, epigram, kutipan, atau sapaan.
2. Tubuh karangan merupakan bagian isi dari advertorial itu. Tubuh karangan menceritakan secara mendetail informasi yang ingin disampaikan dalam advertorial tersebut.
3. Penutup karangan berupa kllimaks dari isi advertorial tersebut. Klimaks dapat berupa kejutan, pertanyaan, pernyataan, atau kesimpulan.
4. Struktur penulisan dapat menggunakan piramida terbalik (dengan titik utamanya terletak pada bagian pembuka), struktur piramida biasa (titik utamanya terletak di akhir), dan struktur kronologis (menceritakan berdasarkan urutan waktu).
5. Jembatan penulisan yang diharapkan bisa menjaga kesinambungan informasi yang diberikan mulai dari bagian pembuka sampai bagian penutup.

STRAIGHT NEWS ( BERITA LANGSUNG)
          Straight News berarti berita “langsung” ( straight ), maksudnya suatu berita yang singkat  dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mengandung unsure 5W + 1H  ( who, what, where, when, why, dan how ) pada paragraph awal ( alinea pertama hingga alinea kedua ) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu ( deadline ) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada konsumen. Biasanya Stright News menggunakan bagunan seperti piramida terbalik.


DEPH NEWS (LAPORAN MENDALAM)
             Pada dasarnya bentuk laporan mendalam sama dengan berita kisah. Perbedaannya terletak pada kandungan kemanusiaannya. JIka dalam berita kisah faktor manusiawi menjadi pertimbangan utama, laporan mendalam belum tentu memuat unsur manusiawi. Laporan mendalam lebih memfokuskan diri pada investigasi suatu peristiwa : mencari tahu secara lengkap, mendalam, dan analitis.

7.         TEKHNIK ADVERTORIAL
1. Penulisan advertorial biasanya dilakukan dengan kerjasama. bisa bekerjasama antara sesama kalangan PR misal : mencari gagasan mengenai hal-hal apa saja yang akan dituangkan dalam advertorial.
2. Penulisan advertorial dilakukan antarasesama kalangan PR, PR dengan media, dan PR dengan biro iklan yang melayani jasa penulisan advertorial.

8.        PERSIAPAN PENULISAN (prewriting)

1.  Mencari ide/gagasan
2.  Menguji ide
3. Memilih topik
4.  Mengumpulkan data
5.  Membuat kerangka karangan (outline)
9.    PERBAIKAN (editing)
1. Attention (perhatian) apakah pesan yang disampaikan dapat membangkitkan minat khalayak.
2. Need (kebutuhan) apakah pesan yang disampaikan telah menunjukan kebutuhan

3. Satisfaction (pemuasan) yakni isi pesan yang disampaikan menunjukan bagaimana cara memuaskan kebutuhan tersebut.
4. Visualisazion (penggambaran) apakah isi pesan yang disampaikan memberikan penggambaran bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut
5. Action (anjuran tindakan) pesan yang disampaikan memperlihatkan bagaimana tindakan yang dianjurkan agar dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan tersebut.

10.    PENETAPAN JUDUL
            Judul penulisan advertorial dibuat dengan gaya penyampaian provokatif, provokatif yaitu mampu menarik perhatian yakni meyakinkan khalayak untuk mengetahui isi pesan yang disampaikan, mampu membangkitkan minat yakni meyakinkan khalayak berfikir bahwa isi karangan bermanfaat bagi dirinya, mampu menggugah perasaan yakni membangkitkan keinginana khalayak untuk membaca keseluruhan isi tulisan

1. Pengertian Artikel
Menurut KBBI, aritkel dapat didefinisikan sebagai “Karya Tulis lengkap di majalah, surat kabar, dan sebagainya.”Dengan definisi yang seperti itu, maka artikel sebenarnya merupakan karya tulis  yang bersifat umum dan luas, berupa opini.
Dalam hal ini artikel dapat dikatakan sebagai karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan untuk memberikan informasi, memengaruhi, meyakinkan, persuasif argumentatif dan menghibur khalayak pembaca.
Tulisan macam ini tidak terikat gaya bahasa ataupun format tulisan. Tetapi untuk mendapatkan audience-nya  penulis artikel harus pandai mengungkapkan gaya tulisannya, agar tidak membosankan. Penulisan artikel  di media massa (surat kabar atau majalah) tidak harus dari wartawannya sendiri, orang luar pun bisa menyumbangkan artikelnya. Namun dalam catatan penulis harus mencantumkan namanya sebagai tanggung jawab atas kebenaran tulisannya.
Namun artikel tidak hanya dimuat dalam surat kabar atau majalah namun dapat dimuat pula di jurnal ilmiah dan media massa untuk memberikan informasi tentang sesuatu kepada sekelompok orang atau khalayak ramai.

2. Jenis Artikel
Redaktur media massa biasanya mengelompokkan artikel, menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis, dalam memaparkan ide atau gagasannya. Berikut 5 jenis artikel yang dikelompokkan menurut isinya:
1. Eksploratif. Atikel eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarakan kajian dan penulisnya. Jenis artikel ini cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan baru misalnya sesorang menemukan benda-benda antik peninggalan zaman purba. Penulis artikel kemudian menelusuri sejarah barang yang ditemukan dan menguraikannya melalui suatu tulisan artikel. Contoh lain makalah penelitian.
2. Eksplanatif. Artikel ini artinya menerangkan. Artikel eksplanatif adalah artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca. Misalnya, ketika Presdien Gus Dur berkeinginan membubarkan parlemen (DPR) dengan sebutan dekrit presiden, mengundang berbagai tanggapan dari para pengamat. Nah para penulis yang jeli, membuat artikel dengan menerangkan apa sih sebenarnya dekrit presiden itu, bagaimana caranya dan sebagainya. Contoh yang lainnya adalah buku berjudul “3 Ciri Pribadi Sukses” oleh (Kevin Wu. Gatra, 16 Maret 2011), serta buku-buku sejenisnya yang lain.
3. Deskriptif. Adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis laporan ini mirip dengan laporan dan reportase, bedanya jika laporan atau reportase, berdasarkan fakta saja, tetapi artikel penulisnya bisa memasukkan opini untuk memperjelas masalah yang digambarkan itu. Misalnya ketika terjadi bentrok antara mahasiswa dengan aparat keamanan dalam peristiwa Semanggi di Jakarta kemudian ada penulis yang menuliskannya dalam bentuk artikel untuk menggambarkan eristiwa tersebut.
4.  Prediktif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang bakal terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisannya. Misalnya Bank Indonesia memutuskannya menaikkan suku bunga deposito, seorang pengamat ekonomi memperkirakan kelak bakal banyak deposan memindahkan modalnya ke luar negeri . Akibatnya modal dalam negeri banyak yang parkir d luar negeri. Contoh lain: Prakiraan cuaca, Prediksi skor (hasil) pertandingan sepakbola.
5. Preskriptif. Adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kekeliruan atau kesalahan. Misalnya artikel tentang bagaimana caranya mengurus paspor, KTP, atau SIM tanpa melalui perantara. Penjelasan detail yang sifatnya menuntun pembaca, sangat diperlukan.

Kemudian berdasarkan cara penyampain dan tingkat kesulitan, artikel dibagi menjadi 4 jenis:
1. Artikel Praktik. Artikel ini seperti petunjuk-petunjuk, cara membuat, cara memperbaiki dan mengoperasikan alat. Contoh cara merawat muka agar senantiasa terlihat putih, cara mengoperasikan komputer dan masih banyak lagi.
2. Artikel Ringan. Artikel ini biasanya mengankat masalah-masalah yang ringan dalam artikel tidak memerlukan pemahaman mendala. Artikel seperti ini ada dalam rubrik-rubrik remaja pada majalah atau surat kabar. Contoh tema artikel ringan misalnya: apakah Anda orang yang ambisius, sepuluh ciri wanita setia, sembilan kelemahan pria di mata wanita, dan lain sebagainya. Artikel ringan biasanya ditulis dengan memadukan informasi dan hiburan. Karena itu, judul artikel biasanya dibuat agak provokatif untuk menarik perhatian pembaca.
3. Artikel Halaman Opini. Pada dasarnya semua artikel ialah opini, namun artikel yang satu ini ditempatkan dalam surat kabar atau majalah, dibagian khusus opini sperti tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel oponi biasanya mengupas secara akademis contohnya: Orang tua dan guru agama dalam pendidikan.
4. Artikel Analisis Ahli. Artikel ini lebih berat daripada artikel opini. Artikel ini juga harus ditulis oleh seseorang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik artikel. Perbedaannya kalau artikel lain boleh menggunakan bahasa indonesia populer sedangkan artikel analisis menggunakan bahasa ilmiah. Contohnya: Arah dan Tujuan Indonesia.

3.  Teknik Menulis Artikel
1.      Memilih Tema
a. Eksplorasi gagasan seluas mungkin (banyak membaca, mendengar, berdiskusi)
b. Pilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi/ yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
c. Tentukan sikap atas tema/masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
2.      Memilih Judul
a. Judul mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan
b. Singkat (3-5 kata) dan padat (sarat makna)
c. Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
d. Gunakan istilah/idiom populer 



3.      Susun Alinea Pertama
a. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
b. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
c. Alinea pertama mengandung pokok pikiran UTAMA atau tesis yang akandipertahankan
d. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
e. Pilihan bentuk alinea bervariasi

4.      Susun Alinea Penjelas
a. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/turunan
b. Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
c. Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging )yang kuat
d. Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang), kausalitas (sebab-akibat).

5.      Mengolah Gaya Penulisan
a. Ada tiga gaya utama:1. Deskripsi, memerikan fakta apa adanya secara detail 2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/spasiologis. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
b. Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
c. Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca

6.      Eksploitasi Data atau Rujukan
a. Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
b. Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda sudah dipertimbangkan
c. Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas

7.       Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
a. Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
b. Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yangtelah diajukan
c. Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak 
d. Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri

8.      Mengedit Tulisan
a. Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
b. Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namuntetap perhatikan deadline/batas tenggat
c. Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya penulisannya
d. Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi[5]

9.      Menyebarkan/ Memasarkan Tulisan
a.  Kirimkan draf tulisan kepada sejumlah kawan yang memahami standar penulisanyang baik (minta koreksi dan penilaian)
b. Perbaikan draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak dan juga pembacaanulang sendiri (jadilah Draf Final)
c. Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel tak dimuat
d. Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu kebutuhanartikel macam apa yang bisa diakomodasi mediaSimpan artikel yang SUDAH dimuat atau yang BELUM dimuat di media, jadikan khazanah pemikiran pribadi.



BAB III

KESIMPULAN

. advertorial dalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Editorial adalah pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi
Berdasarkan pendapat para pakar dan praktisi dapat disimpulkan bahwa semua tulisan di surat kabar atau majalah yang bukan berbentuk berita, bisa disebut artikel. Yang membedakan salah satunya adalah letak pemuatan artikel disebut. Jika artikel itu dimuat pada halaman opini, disebut artikel umum. Bila diletakkan di halaman seni dan hiburan dikatan esai dan jika dimuat di kolom khusus redaksi, diberi nama tajuk rencana dan sebagainya.
Namun artikel tidak hanya dimuat dalam surat kabar atau majalah namun dapat dimuat pula di jurnal ilmiah dan media massa untuk memberikan informasi tentang sesuatu kepada sekelompok orang atau khalayak ramai.
Redaktur media massa biasanya mengelompokkan artikel, menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis, dalam memaparkan ide atau gagasannya. Berikut 5 jenis artikel yang dikelompokkan menurut isinya: eksploratif, eksplanatif, deskriptif, prediktif, preskriptif. Kemudian berdasarkan cara penyampain dan tingkat kesulitan, artikel dibagi menjadi 4 jenis: artikel ringan, artikel halaman opini, dan artikel analisis ahli



DAFTAR PUSTAKA

rief Hakim, M,  Kiat Menulis Artikel di Media, Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia, 2005.
AS Haris, Sumaidira, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis Profesional, Bandung: Simbiosa, 2005.

Dalman, Ketrampilan Menulis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.

Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003.
Sapto, Teknik Menulis Artikel Opini, (Jakarta: Bahan Pelatihan Jurnalistik PPSDMS Nurul Fikri, 2008.


No comments:

Post a Comment

Teknik Menyusui yang Benar

Cara menyusui yang benar : posisi, upaya memperbanyak dan tanda bayi cukup ASI Salut untuk para bunda yang sudah mau berjuang unt...